Jumat, 30 Oktober 2009

Oleh-olah salak buat Perdana Menteri Jepang

Dipublikasikan ulang oleh buah kita

Dering telepon memecah kesunyian Desa Bawuk, Minomartani, Sleman Yogyakarta. Pertengahan Maret 1998. Langsung terdengar pertanyaan singkat, “ Ini dari Cendana, apa Jeng Amelia sedang berada di rumah ? “

Sesudah menjawab ada, penerima telepon yang juga pembantu rumah tangga, segera berteriak, “ Den wonten telepon saking Cendana “. Amelia langsung menghambur. Sambil menyerahkan gagang telepon, si pembantu sudah berbisik, “ Apa Ibu bakal diangkat jadi Menteri? Kok Pak Harto malam-malam kerso menelpon kesini....? “.

Belum sempat Amelia menjawab, telah terdengar suara di telepn “ Jeng, dua hari lagi Perdana Menteri Jepang datang ke Jakarta. Apa Bapak bisa di kirim SALAK PONDOH ? ”
Mengisahkan pengalaman diatas, Amelia Yani, anak ketiga dari delapan bersaudara putra – putri almarhum Jenderal ( anumerta ) Achmad Yani, melanjutkan pembicaraannya, “ Esoknya, langsung saya kirim SALAK PONDOH 100 Kg. Dua hal yang sangat membanggakan saya.

Pertama, Pak Harto ( Presiden Soeharto ) masih ingat dengan produksi SALAK PONDOH di desa.

Kedua, tanaman desa / buah SALAK PONDOH, bisa di jadikan sebagai sajian untuk tamu negara. “

Penggalan cerita tersebut diatas diambil dari buku yang berjudul “ WARISAN daripada SOEHARTO “, Halaman 204. Penerbit KOMPAS. Jakarta Mei 2008. Yang judulnya sudah saya ubah sendiri untuk kepentingan bahasa komunikasi jurnalis, agar lebih menarik perharian pembaca di tingkat lokal.Pertanyaan-nya adalah :

1. Dapatkah salak pondoh Banjarnegara bedara di meja-meja rapat executif dan juga legislatif kota bahkan negara ?
2. Dapatkah salak pondoh Banjarnegara berada di setiap hajatan dan atau acara keagamaan?
3. Dapatkah salak pondoh banjarnegara berada diacara rapat / meeting kaum bisnisman dan executif muda?
4. Dapatkah salak pondoh Banjarnegara berada di kafe shop – kafe shop atau bahkan di nigh club sekalipun ?
5. Mungkinkah 2010 Banjarnegara jadi memberanikan diri untuk bisa export ke manca negara ?

Jawaban-nya tergantung pada diri kita, selain para pelaku yang berkepentingan dengan salak pondoh tentunya dukungan setiap elemen masyarakat, sangat di butuhkan.

Selamat berjuang kaum salakisasi, doa rakyat banjarnegara bersamamu. Buktikan bahwa “ SALACA is the real exotic fruits from Indonesia “ dan Salak Pondoh Banjarnegara adalah salah satunya.

Banjarnegara, 28 Oktober 2009

Wahono – Pekauman – Madukara

FB – YM – Email : wongmbanjar@yahoo.co.id

Personal website : http://www.wongmbanjarbae.blogspot.com

0 komentar: